sekedar catatan ini adalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang ada di Perguruan Tinggi yang saya biasa pake wifi gratisannya, di dalamnya ada prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah di Insitut Agama Islam Imam Ghazali yang sudah akan menjadi Universitas NU Al Ghazali (UNUGHA) tapi saya lebih nyaman dengan sebutan UNG (baca U en Ji) lebih keren aja, biasa lah anak Komunikasi jadi ya lebih Creatif lan Inovatif, (eh slogan Universitas ding) :)
next...
and than saya ingin berbagi kepada pembaca tentang komputasi awan ,
kita sudah biasa menggunakan, alias menjadi pengguna, tetapi belum mengerti atau hanya sekedar ya tahu, tetapi jika untuk menjelaskan apa dan bagaimana, kita masih saja dengan kebiasaan jawaban kita hanya "ya pokoknya itu lah" hehehe :) (gga beda keleus ma gw juga) ..
so, well, this is informasi na...
tau google donk?
tw cara nge-save, nge-upload (baca ngaplud) , cara nge-download (baca donlot) etc lah pokoknya ...
fine, gga sabar lagi kan mau tahu apa sih dan bagaimana?
so, this is, read until finish (heleh intine di woco diawali bismillah riyen sing islam, di niati nambah informasi lan woco ne sing tenanan ojo gurisan, heheh, lan ojo senggol"an kalih konco sebelahe, ndak ra sido moco malah mung gurisan koyo aku iki ojo di tiru, di woco ae, wis ndang woco sing penting, ojo moconi curhatan ku iki, ndak an ra reti2 opo ui komputasi awan)
wiisss????
Bismillahirrahmanirrahim
niat ingsung ngaji eh niat ingsun nambah pengetahuan lan informasi :)
Komputasi awan
Diagram konsepsual dari Komputasi
awan
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan
teknologi
komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya.[1] Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas
terkait teknologi informasi
disajikan sebagai suatu layanan (as a service), [2] sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") [3] tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli
dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang
membantunya.[4] Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE
Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi
secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna
(client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook,
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."[5]
Komputasi awan adalah suatu konsep
umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet
untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring
yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk
pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud [6]
Sejarah Komputasi Awan
Pada tahun 50-an, Cloud Computing
memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam
skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui
komputer terminal disebut dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat
digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan
internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka
mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat
menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae, memungkinkan untuk kembali
pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE remote proses
Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy
berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas
publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the Computer Utility
menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada listrik di
masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing. Ketika Ilmuan
Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada terminal bodah
didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer ini sangat
canggih, banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan
komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO,
Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data Dial, Bolt,
dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan
telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas
sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena merasa
cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat
menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan
sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling
bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas iniuntuk menutup server
serta infrastruktur jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai
peran penting dalam semua pengembangan cloud computing dengan memodernisasi
pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari
kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru,
mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak capat “Tim
Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat menambahkan
fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan
produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternalm dan
meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi
yang pertama open source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan awan
swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah
didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas
layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk
infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai
Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan
antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan
mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik
perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model
sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi.....akan menghasilkan
pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapadaerahdan pengurangan yang
signifikan di daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011,IBM mengumumkan
SmartCloud kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai
komponen dasar Smarter Computing, cloud computing adalah bagian yang paling
penting.
Tahun 1960
John McCarthy,
Pakar Komputasi dan kecerdasan buatan dari MIT. “Suatu
hari nanti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”[7] Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk
komputasi yang kita kenal dengan istilah Komputasi awan.
Tahun 1995
Larry Ellison, pendiri perusahaan
Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir
perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus
"menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari
sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server
dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC
pengguna.
Pada era ini juga wacana “Network
Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang sistem ini
contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan
komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena
cenderung lebih cepat.
Akhir Era -90
Lahir konsep ASP (Application
Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat pengolahan
data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan komputer. Akses
untuk pengguna menjadi lebih cepat.
Tahun 2000
Marc Benioff, mantan wakil presiden
perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM
dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat
tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia
memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.
2005 - Sekarang
Cloud Computing sudah semakin
meningkat popularitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama, dll.
Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App.
Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing
meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian
sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan
komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah
Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.
Manfaat Komputasi Awan
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita
ambil dari cloud computing, yaitu :
- Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
- Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
- Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
- Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
- Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak
Layanan Komputasi Awan
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service adalah
layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM,
storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan
untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem
operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak
perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi
komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage
hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan
IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service adalah layanan
yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi,
database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi
yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang
bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan
PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka
buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh
penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.
Software as a Service (SaaS)
Software as a Service adalah layanan
komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah
disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang
menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo
dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan
google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli
lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat
klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan
pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan
Adobe Creative Cloud.
Metoda dan Implementasi Komputasi Awan
Metoda atau Cara Kerja Komputasi Awan
Berikut merupakan cara kerja
penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi
cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus
menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi
yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk
setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu
aplikasi[8]. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server
ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,
sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan
(internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna
Internet Protokol (IP)
misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation).
Domain Name System (DNS)
jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat
dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal
mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka
menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan
dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan
menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk
mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan
lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers
atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau
diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan
dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan
di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan
data.[butuh rujukan]
Web service telah memberikan
mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented
architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk
mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan
protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat
lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik,
modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa
lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat
yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.
Implementasi Komputasi Awan
Ada tiga poin utama yang diperlukan
dalam implementasi cloud computing, yaitu :
- Computer front end
Biasanya merupakan computer desktop
biasa.
- Computer back end
Computer back end dalam skala besar
biasanya berupa server computer yang dilengkapi dengan data center dalam
rak-rak besar. Pada umumnya computer back end harus mempunyai kinerja yang
tinggi, karena harus melayani mungkin hinggga ribuan permintaan data.
- Penghubung antara keduanya
Penghubung keduanya bisa berupa
jaringan LAN atau internet.
Implementasi Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment)
Cloud Computing dalam pemerintahan
(E-Goverment) dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan.
E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia
telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan
sumber informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah
menyediakan layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan
TIK untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan
percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna
pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan
konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.[butuh rujukan]
Masalah yang dihadapi
Dunia komputasi awan merupakan dunia
baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih
baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar.
Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan
internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi
masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat
karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan
menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat
tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan
tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila
vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan
menyebabka kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang
tersimpan pada vendor akan mengalami masalah. Jika ingin menggunakan komputasi
awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam
sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran
besar agar mampu menampung data yang ditransfer. Masalah keamanan dan privasi
menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam
internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut
sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain
itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam
komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya
teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah
lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang
muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati
dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.
Contoh Komputasi Awan
Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online
yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012.
Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan
sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan
dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google
Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan
dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan
dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam
pengeditan.
Fitur-fitur Google Drive
- Penyimpanan gratis sebesar 5GB
Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB kepada
penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar,
video, musik, ataupun file-file lain.
- Memungkinkan membuat dokumen
Pada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya untuk membuat
dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat presentasi, form dan
dokumen lainnya.
- Berbagi file
Google Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain, dan juga
memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap file yang kita buat.
- Terintegrasi dengan layanan Google lainnya
Para pengguna layanan Google lainnya akan merasakan kemudahan dalam
memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara otomatis
terintegrasi dengan layanan google lainnya.
- Fasilitas pencarian
Google Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan lebih cepat
untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu. Google Drive
juga dapat mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
- Menampilkan berbagai file
Lebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh Google
Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa mengharuskan
pengguna untuk mengunduh dan menginstal software yang sesuai dengan tipe atau
ekstensi file tersebut.
- Menjalankan aplikasi
Google Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat, menjalankan dan
membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh pengguna.
Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi
awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur
aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers.
Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem
operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.
Fitur-fitur Windows Azure
- Layanan Infrastruktur
Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang sesuai dengan
kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau menjalankan aplikasi yang
telah disediakan.
- Kembangkan dan Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan pengembangan aplikasi
dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi tersebut secara cepat.
- Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas ini didukung
oleh Apache Hadoop.
- Aplikasi Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi mobile.
Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke penyimpanan
komputasi awan.
- Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk mengembangkan solusi penyebaran
media, yang mana bisa menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS,
Windows, dan platform lainnya
- Aplikasi Web
Windows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas pengembangan,
penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
- Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan solusi pemulihan
data apapun.
- Identitas dan Manajemen Akses
Windows Azure Active Directory memberikan layanan pengamanan pada identitas
perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak pengguna di sebuah
perusahaan.
- Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa seluruh aplikasi, data,
perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.
- Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan data pengguna.
Referensi
7.
^ Simson Garfinkel (3
October 2011). ["The Cloud Imperative"]. Technology Review (MIT).
Retrieved 31 May 2013.
Dari berbagai sumber
---(Wikipedia Indonesia)---
Hanya untuk berbagi informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar