Hifz el Hurmah

Rintik rintik membasuh waktu

senja tak lagi menyapa

awan mendung menampung

kelabu putih atau biru

tak lagi nampak terjaga

desiran angin menusuk tulang

lapar atau dahaga

bahkan nafsu terkekang

rasa hampa menyerbu

pudar dikala sendu

aku kau dia termangu

di ujung waktu menunggu

usia tak lekang ragu

hanya Tuhanku maha tahu

siapa dimana kapan jadi satu

hingga sena di senandung kelabu

menyapa dan menyadarkanku

aku kau dia tak lagi tahu

selasa, 27 Januari 2013

ruang pojok dua lantai

diniyah tetap berlangsung

:) aku termenung terus menatap baris baris harf arab yang terlewati tuk ku maknai dengan huruf arab jawa pegon

aku memang belum mahir seperti mereka

yang dengan lemah gemulai dan lancar layaknya aku mengetik pada keyboard mereka mengasah baris demi baris yang tertera di lembar lembar kitab kuning klasik karya pengarah syech dikala dahulu,

sore itu

semua yang ada di dunia ini mengelilingi ku tak ada artinya

aku dan tuhanku

aku belum lagi menambah pahala ku tuk menghadapNya

aku lalai dalam perintah perintahnya

aku masih lalai

dan aku lalai niat awal ku tuk memasuki sebuah gerbong utama

bangunan yang tak pernah ku sangka

tak pernah terlihat saat aku mudik ke tanah ini

yah..

tamah kelahiran ibu kandungku yang menginginkan ku dari kecil tuk memasuki lembaga informal ini,

lembaga yang mendekatkan ku pada Nya

ah mungkin itu pemikiran ku dahulu

lebih tepatnya saat aku sudah tahu ,

lembaga ini adalah media meminimalisir para pemuda pemudi agar tidak bebas melanggar perintahNya

yaaa..

aku sadar,

niat awal ku tlah banyak berubah

memang benar , hati manusia siapa yang tahu, sangat dengan mudahnya berubah setiap waktu bahkan dengna hitungan detik sekalipun

menerawang jauh

aku rindu padaMu Tuhan ,,,,,

aku rindu pada sosok Ayah dan Ibu yang selalu ada

...

ahhh... memalukan tuk menangis

aku pernah berjanji pada diriku sendiri tuk tidak menangis

tapi itu membuat ku menjadi semakin keras

dan aku lemah

ternyata aku lemah

aku berpura pura kuat

dengan sikap ku yang dingin, cuek dan jutek ini

tetapi

aku saat aku hanya dengan diriku

aku lemah

dan sangat lemah

terlebih saat aku benar benar berada dalam nol derajat

dimana aku hanya aku dan diriku tentunya Tuhan dalam hatiku

aku tak layaknya seorang hamba hina

aku menangis menumpahkan segala kehinaan padaNya

ahhh

apa ini ,

aku harus tetap terlihat kuat Tuhan

dengan segala yang ada

aku harus tetap terlihat tegar Tuhan

denan segala kekuatan yang kau beri

berikan aku kekuatanMu,

Sucikan hatiku dengan cahayaMU

terangkan dan cerdaskan otak ku dengna cahayaMu

indahkan akhlak ku dengan cahayaMU

bersihak diriku dengan cahayaMu

karena hanya engkau maha segalaNya diatas segalaNya

:)

tersentak dari lamunan ku, dan aku menuliskan pada selembar kertas , hei kawan aku ingin mengganti nama ku

"Hifz el Hurmah" walau hanya di sosmed tetapi tak bisa..

karena aku sangat ebrsyukur pada ortu ku yang memberikan nama untuk ku dengan kasih sayangNya ...

(entah akan bersambung or tidak cerita ini

)